Friday, February 23, 2007

Adhy Trisnanto, Penulis Buku Cerdas Beriklan


Salah satu Pembicara Seminar Senin besok (26 februari 2007 di Novotel) adalah pakar pemasaran dan promosi senior yang telah menulis buku berjudul Cerdas Beriklan yang diterbitkan oleh Galang Press, Yogyakarta. Berikut salah satu resensi dari buku terbarunya:

TINGKAT kesejahteraan suatu negara bisa diukur dari tingkat belanja iklannya (Anwar M. 2005).

JIKA jalan-jalan ke kota, sudah pasti kita akan melihat berbagai macam iklan yang dipajang di pinggir kiri kanan jalan. Tentu saja yang diiklankan adalah barang-barang domestik, seperti sabun mandi, motor, mobil, elektronik, tentang kecantikan, dan lain-lain. Selain itu, juga iklan yang menawarkan jasa, seperti cuci mobil, sedot WC, bengkel, tempat servis, buat stempel, dan lain-lain.

Tetapi, dari berbagai macam iklan yang dipajang, tidak semuanya dapat memuaskan orang yang memandangnya, bahkan ada sebagian orang tidak suka melihat iklan itu. Padahal, awalnya iklan itu dipajang tiada lain bermaksud untuk mengajak publik yang kebetulan memandang iklan tersebut tertarik dengan apa yang diiklankannya, yang pada gilirannya mengajak mereka mendatangi pusat iklan tersebut. Tetapi persoalannya, kenapa ada iklan yang dapat menarik perhatian orang sehingga orang ingin mengunjungi dan ingin memiliki apa yang di iklankan tersebut? Dan, kenapa juga ada iklan yang tidak disukai oleh orang, bahkan lebih jauh dari saking bencinya ia ingin merobek dan membakar iklan tersebut? Kenapa harus demikian? Kenapa harus ada iklan dan kenapa ada orang yang menampilkan iklan?

Buku Cerdas Beriklan yang ditulis Adhy Trisnanto, mungkin salah satu yang bisa menjawab persoalan tentang periklanan. Penulis memberikan tips-tips menarik tentang periklanan dan ia memberikan solusi agar iklan kita dapat menarik dan tepat sasaran. Tulisan yang berada dalam buku ini sebenarnya kumpulan tulisan Adhy Trisnanto di rubrik rutin "Jendela Pariwara" di harian Suara Merdeka. Kini tulisan tersebut dihimpun menjadi sebuah buku.

Dalam dunia periklanan menurut penulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, bagaimanakah bentuk iklan yang baik. Gambar yang pas untuk ditampilkan atau dijadikan iklan, bagaimana cara meletakkan iklan yang sesuai dengan tempatnya. Di manakah tempat yang strategis untuk memasang iklan. Siapa sajakah tujuan iklan itu. Untuk siapa iklan itu. Seberapa besarkah pengaruh iklan dan berapa lama iklan itu akan dipajang. Seluruh persoalan lain dalam dunia periklanan harus dipikirkan.

Sudah menjadi pertimbangan dalam dunia perliklanan, apa yang sekiranya dapat membuat iklan yang ditampilkan itu berpengaruh besar terhadap objek iklan itu sendiri. Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi pemasaran. Tanpa ada komunikasi dalam dunia pemasaran, akan sulit bagi pedagang meraup hasil yang banyak. Bagaimanapun, keberhasilan seseorang dalam berbisnis atau berdagang bisa dilihat dari sejauh mana tingkat dan keberhasilan membangun komunikasi tersebut. Sudah jelas jika seseorang tidak mau berkomunikasi, ia akan ketinggalan dan jauh dari teman.

Buku yang ditulis dengan bahasa yang santai tapi serius ini, akan mengantarkan para pebisnis atau para pedagang ke ambang kesuksesan, yaitu melalui jalan iklan. Sedangkan bagi praktisi maupun pemerhati periklanan, seperti yang dikatakan Jaya Suprana dalam pengantarnya, buku yang menjelajahi dunia periklanan di Indonesia ini merupakan narasumber yang sangat berharga.

(Masykur Arief Rachman, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

No comments: