Beliau adalah Vice President Marketing & Sales BNI dan merupakan pembicara di Seminar 1 Adex, 24 Februari besok. Berikut ulasan dari Markplus tentang pembicara kita:
Pada tahun 1998, ketika terjadi krisis moneter, banyak bank yang melakukan tindakan preventif untuk mengurangi kredit macet dengan memotong limit para pemilik kartu kredit. Kini di tahun 2000-an, di saat situasi sudah kembali normal, kondisinya terbalik. Bank mulai bersaing untuk merebut hati pelanggan.
Awalnya, persaingan kartu kredit dimulai lewat perang suku bunga dan iuran tahunan, dimana bank-bank berusaha memberikan suku bunga seringan mungkin dan iuran tahunan serendah mungkin bahkan gratis untuk tahun pertama. Sekarang persaingan telah bergeser ke arah servis, baik servis yang memudahkan pelanggan dalam bertransaksi maupun servis yang memanjakan pelanggan lewat program-program yang menarik.
Dalam memberikan servis kepada pemilik kartu kredit BNI, Anggoro Eko Cahyo, Vice President Marketing and Sales BNI melihat dan menganalisa terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan target market mereka yang dalam hal ini adalah keluarga, lalu berusaha untuk memenuhinya. Hasilnya dapat dilihat dari beberapa servis berupa promo yang diberikan untuk barang-barang kebutuhan keluarga yang sifatnya rutin seperti belanja di departemen store, supermarket, restoran maupun kebutuhan yang non-rutin seperti elektronik, travel, hotel, bahkan kebutuhan keluarga yang unik seperti rumah sakit dan uang sekolah juga BNI penuhi.
Tampaknya BNI telah menjawab impian bagi setiap keluarga untuk memiliki kartu kredit yang benar-benar mengerti mereka.
Pada tahun 1998, ketika terjadi krisis moneter, banyak bank yang melakukan tindakan preventif untuk mengurangi kredit macet dengan memotong limit para pemilik kartu kredit. Kini di tahun 2000-an, di saat situasi sudah kembali normal, kondisinya terbalik. Bank mulai bersaing untuk merebut hati pelanggan.
Awalnya, persaingan kartu kredit dimulai lewat perang suku bunga dan iuran tahunan, dimana bank-bank berusaha memberikan suku bunga seringan mungkin dan iuran tahunan serendah mungkin bahkan gratis untuk tahun pertama. Sekarang persaingan telah bergeser ke arah servis, baik servis yang memudahkan pelanggan dalam bertransaksi maupun servis yang memanjakan pelanggan lewat program-program yang menarik.
Dalam memberikan servis kepada pemilik kartu kredit BNI, Anggoro Eko Cahyo, Vice President Marketing and Sales BNI melihat dan menganalisa terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan target market mereka yang dalam hal ini adalah keluarga, lalu berusaha untuk memenuhinya. Hasilnya dapat dilihat dari beberapa servis berupa promo yang diberikan untuk barang-barang kebutuhan keluarga yang sifatnya rutin seperti belanja di departemen store, supermarket, restoran maupun kebutuhan yang non-rutin seperti elektronik, travel, hotel, bahkan kebutuhan keluarga yang unik seperti rumah sakit dan uang sekolah juga BNI penuhi.
Tampaknya BNI telah menjawab impian bagi setiap keluarga untuk memiliki kartu kredit yang benar-benar mengerti mereka.
Dikutip dari Markplus, January 12th, 2007
No comments:
Post a Comment